Foto ini diambis waktu perpisahan dengan my best friend from thailand, kita panggil dengan nama panggilan Mr. Biggy.
Read More...
Thursday, July 15, 2010
Perpisahan
Wednesday, July 14, 2010
Robot 1
Kenal dengan robot bukan? ya, teknologi ini menjadi semakin marak dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Banyak dampak positif yang kita dapatkan dengan adanya teknologi ini. Kehidupan manusia menjadi lebih dimudahkan dengan adanya sebuah alat bantu yang bernama robot.
Robot, semakin hari menjadi semakin canggih dan lebih canggih lagi. Kreatifitas para ilmuwan yang menjadikan mereka begitu hebat. Banyak tugas - tugas penting dan berbahaya apabila dilakukan oleh manusia, kini digantikan dengan teknologi ini. Teknologi robotic juga sangat membantu dalam dunia kedokteran, penelitian luar angkasa, hingga ke dunia militer.
Yang menjadi menakutkan bagi kita adalah, ketika robot - robot canggih yang sudah demikian hebatnya itu, jatuh ke tangan orang yang salah. Bukan menjadi manfaat bagi manusia, bisa jadi robot - robot inilah yang akan ‘mengakhiri’ peradaban manusia.
Hollywood telah beberapa kali memberikan penggambaran kepada kita bagaimana sebuah robot dapat mengalahkan manusia. Tentunya, hal ini mendapat tentangan keras dari para ilmuwan. Robot adalah ciptaan manusia, bagaimanapun mereka tidak akan melebihi kita, demikian dalih para ilmuwan yang terus mengembangkan teknologi robotic.
Mungkin sedikit berlebihan, apabila cara pandang Hollywood mempengaruhi sedikit pemikiran saya tentang robot. Tapi, tidak ada salahnya anda ikut mencermati perkembangan teknologi canggih ini dan menganalisa apa yang menjadi kekhawatiran saya dan kekhawatiran Hollywood.
Berikut adalah beberapa robot yang menjadikan kita berpikir ulang, apakah mungkin robot dapat menggantikan posisi manusia sebagai penguasa dunia kelak? Silahkan simak beberapa robot yang ‘mengerikan’ ini
RoboDog
Namanya adalah Robodog. Robot ini merupakan senjata militer yang sangat mematikan. Memiliki julukan sebagai “the most advanced rough-terrain robot in the world” ini mampu menjelajah berbagai medan dan bahkan memanjat pohon. Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri ketika berhadapan dengan robot berkaki empat ini, anda tidak akan bisa lolos darinya. Apabila jatuh ke tangan teroris, bayangkan apa yang terjadi? Siap menghadapi The Big Dog?
FemBot
Perempuan’ cantik ini bernama HRP4-C. Lebih dikenal dengan Fembot. Dibekali dengan kemampuannya untuk berperilaku seperti seorang wanita, FemBot bisa menjadi sebuah senjata yang sangat berbahaya. Kemampuan gerakan elasticnya yang luar biasa, membuatnya layak untuk berjalan diatas catwalk dan berpose bersama dengan model - model cantik.
Pernah menonton film Austin Power? Nah, robot ini merupakan wujud nyata dari robot film tersebut. Apabila dibekali dengan senjata yang canggih, bukan tidak mungkin FemBot bisa menjadi sebuah senjata pemusnah yang sangat mematikan. Jangan tertipu oleh kecantikannya, robot ini juga bisa diprogram untuk berlaku kejam tanpa memiliki perasaan bersalah. Bersiaplah para playboy yang gemar mempermainkan wanita, robot ini dengan senang hati akan membiarkan anda mempermainkannya, sebelum akhrinya menghabisi anda…
SAYA (Teacher Robot)
Sebuah robot dari Jepang yang bernama SAYA, saat ini sudah menjadi pengganti guru di negeri Sakura tersebut. Robot yang diprogram dengan kurikulum sekolah dasar ini, telah menggantikan posisi guru dalam mengajarkan seluruh mata pelajaran. Dapat dibayangkan ketika suatu hari nanti seluruh guru digantikan oleh robot. Dengan mudahnya anak – anak usia dini akan mencerna semua kata – kata robot yang telah diprogram sebelumnya.
Tidak menjadi masalah ketika program yang di install pada robot tersebut sesuai dengan kurikulum, namun, ketika programnya terisi dengan program – program Brain Wash ala teroris, dapat dibayangkan nasib generasi kita mendatang. Didikan teroris sejak usia dini, kedengarannya mengerikan sekali bukan?
RoboChild
Child-Robot with Biomimetic Body disingkat dengan nama panggilan CB2 ini sekilas terlihat lucu dan menggemaskan. Robot yang sebelumnya diciptakan sebagai bahan penelitian untuk melihat prose tumbuh kembangnya seorang anak ini, dapat mengikuti sebanyak 56 gerakan otot. Ia pun memiliki 197 sensor di seluruh badannya yang bekerja seperti indra perasa pada manusia. Kamera yang diletakkan dimatanya pun mempunyai kemampuan untuk mengenali benda disekitarnya yang dalam bahasa manusia sering disebut sebagai mata.
Yang lebih hebat adalah, robot ini dapat berkembang selayaknya anak – anak yang tumbuh menjadi remaja, hingga akhirnya menjadi dewasa. Terpikirkah apa yang terjadi ketika robot ini mendapatan “pendidikan” yang buruk? Dengan kemampuan super yang dimilikinya, ia akan menjadi ‘Super Psikopat’ yang mengerikan.
Army Robot
Robot Bomb Sniffer dan Lethal Robot Soldiers telah digunakan pada perang Irak. Bahkan Pihak Militer mengklaim sedang menciptakan robot seukuran serangga yang dapat digunakan dalam misi mata – mata. Para ilmuwan menyatakan bahwa robot – robot ini memiliki kemampuan akurasi dan militansi beratus kali lipat dari tentara biasa. Agaknya kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada Rambo dan James Bond.
Sumber: http://fallynangel.blogspot.com/2010/04/robot-robot-yang-mungkin-akan.html
Read More...
Tuesday, July 13, 2010
kisah ayah n bunda
Cerita ini adalah kisah nyata…dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita
semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran…Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..Aku menjadi perempuan yg paling bahagia ….. Pernikahan kami sederhana namun meriah ….. Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu. Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula. Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya. Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu.. Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci …. Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku … sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku. Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami. Karena dia anak lelaki satu- satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya. Alhamdulillah saat itu suamiku
mendukungku … Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari
mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku …
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina- hina oleh mereka … Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu. Ia dirawat dirumah sakit pada
saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam
sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak- balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan. Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari
rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku. Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangisketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya. Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “ Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu danmereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangenpadaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya melambai,
mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “ Assalammu’alaikum”, ia punmenjawab salam ku dengan
suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku … “Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku punlangsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangantersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku
membersihkan mukanya, tiba- tiba adik ipar ku yang bernamaDian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian
aku pun menemaninya. Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang
saja, ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ” Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba
ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak,
suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah
sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka
sangat membenciku.
Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain. Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yangbertaburan di kolam air mancur itu. Aku bertanya, ”Ada apa kamu
memanggilku?” Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku diSabang ”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel
bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan ?” “Ya tapi aku tak akan lama
disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga
besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku ”, jawabnya tegas.
“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana ?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru
memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah
mencarikan tiket pesawat untuknya. ”Mama minta aku yang
menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas. ”Sekarang aku ingin seharian
dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan ?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya. Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena
keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat
sayang padaku. Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga
harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami. Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat
riuh keluarga ini. Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia
pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya. Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi. Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya. Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu
mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang. Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi.. Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa
memeluk adikku. Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu.. Sementara suamiku disana, aku
tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan
menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku.. Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang. Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung …
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami,
ponselku berbunyi menandakanada sms yang masuk. Kubuka di inbox ponselku,
ternyata dari suamiku yang sms. Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi ”. Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah. Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir- akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk,
aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk
melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang
masuk ke dalam rumah kami. Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya
tapi apa reaksinya.. Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan
langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai
aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat
mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.Biasa nya kami selalu berjama’ah,
tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya
mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia
tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlaridari atas ke bawah tanpa
memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat
pergi. Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku? Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa
yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja
sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus. Ada apa ini? Tanya hatiku penuh
dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya.
Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku. Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah. Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah
itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami
tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang. Aku hanya berdo’a semoga
suamiku sadar akan prilakunya.
Dua tahun berlalu, suamiku takkunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah
menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan. Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku
tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan
dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum.
Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu
kapan ini semua akan berakhir. Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari
aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang
asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku. “Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”. “Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas. “Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami. Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!” Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku
kini tak ku kenal lagi. Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun
pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami ygdulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa. Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikapketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..
***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur
karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik- adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini.. Aku dan suamiku pun masuk ke
kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung
dengan keluarga besarnya. Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba- tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menujuke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zamanpeninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya. Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan. “Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha ”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam. ”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat inikami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran !!“. Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina
ataukah dipisahkan dengan suamiku? “Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. api Fikri anak yang keras
kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau. ” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya. “Dan aku dengar dari ibu
mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya ”, neneknya masih melanjutkan
pembicaraan itu. Sedangkan suamiku hanyaterdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini,tapi aku tak punya keberanian
itu. Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan ?“ MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku.. Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang
tinggal di pulau kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab. Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas. ”Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.” Itu yang aku jawab, dengan
kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah
kita nanti, yah ?” Suamiku menjawab, ”Dia Desi!” Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?. ” Ayah mertuaku menjawab, “ Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus
KK kami ke kelurahan besok ”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar. Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangatcepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku.. Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini? Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku
bercermin sambil bertanya- tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“ Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya. Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari
cermin meja rias itu. Kami diam sejenak, lalu aku mulaipembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepadaku. Jadi aku tak perlu sedih lagi
saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?. ” Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo. Dalam hatiku bertanya, “ mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam,
kita istirahat yuk!“ “Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang. Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi
suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahansuamiku. Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.
***
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahanhatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangismelihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku save di mydocument yang
bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.” Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari,
karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?” Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika
kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do ’a di ubun- ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu.. ”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak. Tiba-tiba suamiku menjawab “ Lalu apa Bunda?” Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk
seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar … “Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”,pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar. Dia mengangguk dan berkata, ” Baik bunda akan ayah ulangi,
lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit
membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja. Dia tersenyum sambil berkata, ” Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama ”. Kemudian ia mencium keningku,
aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen samaAyah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangendengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah. ” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ” Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”. Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis. Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh
khawatir.Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamukembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanyatak bisa bicara sekarang “. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
***
Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku. Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu,
ingin berteriak mengatakan, “ Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku. Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati
aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya … aku kuat. Tak sanggup aku melihat mereka
duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis. Sampai dirumah, suamiku
langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini? Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi. Malam ini aku tak bisa tidur,bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana. Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk
berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget. “Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku takboleh menyakitimu, kamu
menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku ”Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakahEngkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan
kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..Suamiku Berbisik, “Bunda kok kurus?”Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku
rasakan. Aku pun berkata, “Ayah kenapatidak tidur dengan Desi?” ”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois. ” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.Lalu suamiku berkata, ”Bun,
ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selamaayah di Sabang, ayah dengar
kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda sepertimengejar sesuatu, seperti
mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar
bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayahingin ngomong tapi takut bunda
tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda
bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayahkarena ayah terlalu memanjakan
bunda ” Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihatbetapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini. Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan akumencintaimu setulus hatiku, jika
aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu. “ Entah aku harus bahagia atau
aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku
menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusahamemaafkannya beserta sikap
keluarganya juga. Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa
benci.
***
Keesokan harinya… Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku. Aku pun dilarikan ke rumahsakit.. Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku.. Aku merasakan tanganku basah..Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.Ia menggenggam tanganku
dengan erat.. Dan mengatakan, ” Bunda, Ayah minta maaf…” Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku? Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah.. ” “Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.” Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil. Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku.. Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka.. Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah. Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo ’a agar Mama
merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau
punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, akutak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku.Dengan Desi kau sangat baiktetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya. ”
***
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
=====================================================
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku? Aku dihina oleh mereka ayah. Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adikiparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah.. Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu
kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.. Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku. Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan Mertuaku. Tiap hari ia datang ke rumahsakit bersama mertuaku. Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi. Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku.. Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.. Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja- manja lagi padamu.. Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.. Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku.. Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.Perempuan yang aku benci, yang
aku cemburui. Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri. Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku? Ayah.. aku masih tak rela. Tapi aku harus ikhlas
menerimanya. Pagi nanti suamikumelangsungkan pernikahan keduanya. Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku. Aku ingin sekali merasakan Kasih sayangnya yang terakhir. Sebelum ajal ini menjemputku. Ayah.. aku kangen ayah..
=====================================================
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda.. Aku akan mengunjungimu sebulan
sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini. Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri. Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur. Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah.. Desi sangat berbeda denganmu,
ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernahdi creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya. Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu.. Seandainya Ayah tak
menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus. Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda.. Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui. Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang. Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku
ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitusaja. Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana? Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana? Tunggulah Ayah disana Bunda.. Bisakan? Seperti Bunda
menunggu ayah di sini.. Aku mohon.. Ayah Sayang Bunda..
Read More...
Ngobrol
Setelah cape' berolahraga ria di handil,kita berfoto bersama dengan geng pot9...>>
Gimana ganteng nggak bror....
Read More...
Sunday, July 11, 2010
wisma serpong
DiSerpong inilah daku mendapat pelajaran yang berharga yang tak pernah kulupakan, gimana mau lupa coba, kalau selama hidupku aku pernah dikerjain ama teman sekelasku,,, kalau diceritain panjang...
Tanya aja ama kakak Joko ama mang Dos....
Read More...
Saturday, July 10, 2010
Kisah Para Sahabat : 'Ammar bin Yasir
Kehidupan keluarga Yasir adalah kehidupan sebuah keluarga yang sangat harmonis dan utuh dalam keimanannya kepada Allah SWT.Sampai-sampai para sahabat melukiskan kehidupan keluarga ini dengan menyatakan: ""Jika saja ada manusia-manusia yang
dilahirkan dan dibesarkan di Syurga lalu mereka diturunkan untuk menghiasi dan menerangi alam dunia, maka manusia itu di antaranya pasti adalah keluarga
Yasir". Ungkapan para sahabat ini menunjukkan betapa sangat luar biasa mereka melihat
keluarga Yasir ini sebagai keluarga yang memang patut untuk berada di Syurga
sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT lewat Rasul-Nya.
Kisah 'Ammar bin Yasir ini diawali dengan suatu ketika Yasir bin 'Amirayahanda 'Ammar meninggalkan Yaman untuk mencari salah seorang saudaranya, namun beliau ternyata tidak berhasil menemukan saudaranya akhirnya beliau terdampar di Mekkah. Tidak berapa lama tinggal di Mekkah beliau bersahabat dengan saudara seiman, Hudzaifah ibnul Mughirah. Sahabat baru inilah yang kemudian menikahkan Yasir
dengan salah seorang budak wanitanya bernama, Sumayyah binti Khayyah, dan dari pernikahan inilah lahirlah putra yang dikenal dalam sejarah bernama 'Ammar.
'Ammar, begitu pula ayahandanya Yasir dan ibundanya Sumayyah, bersama-sama masuk Islam di hadapan Rasul Saw. Ketiganya termasuk dari golongan pertama yang masuk Islam, karenanya, mereka pernah merasakan bagaimana penderitaan akibat masuk Islam. Di awal Islam berkembang, ummat Islam memang luar biasa menghadapi tekanan-tekanan dari kaum musyrikin. Ada dua sikap yang dilakukan kaum musyrikin terhadap orang yang
menyatakan diri masuk Islam. Pertama, jika yang masuk Islam dari kalangan bangsawan,
biasanya mereka akan mengambil sikap mengecam dan mengancam dengan memutuskan hubungan perniagaan. Kedua, jika yang masuk Islam dari kalangan kebanyakan yakni orang-orang yang tidak memiliki posisi dalam kehidupan masyarakat, apalagi dari kalangan budak, maka mereka akan melakukan berbagai macam siksaan. Intinya mereka akan menghancurkan kehidupan orang-orang yang masuk Islam. Maka keluarga Yasir
termasuk dalam dalam golongan yang kedua ini, dan untuk penyiksaan mereka diserahkan
kepada Bani Makhzum. Setiap hari keluarga Yasir didera dengan berbagai adzab dan
siksa.
Di awal kebangkitan Islam, ummat Islam mengawali kehidupan keislamannya penuh dengan
siksaan seperti halnya keluarga Yasir ini. Adakah hikmah yang bisa kita ambil di balik dari kesemuanya ini? Tentu hal ini untuk memberikan pelajaran akan resiko kita sebagai mu'min, yang selalu siap berjuangan yang pasti menuntut pengorbanan.
Allah SWT berfirman: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang- orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang- orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang- orang yang dusta" (QS. Al 'Ankabuut, 29: 2-3) .
Di dalam QS. Ali Imran ayat 142
Allah SWT menyatakan: "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kalian, dan belum nyata orang- orang yang sabar" . Juga dalam firman-Nya: "Apakah kalian mengira bahwa kalian akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang- orang yang berjihad di antara kalian dan tidak mengambil menjadi teman yang
setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang- orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan" (QS. At Taubah, 9:16) . Juga bisa disimak surah Ali Imran ayat 166 dan 179. Pengorbanan merupakan esensi dari keimanan seseorang, maka keluarga Yasir merupakan tiga tokoh yang menjadi contoh bagi kita betapa mahalnya nilai syurga. Mereka harus menebusnya dengan penderitan yang hampir tak tertahankan, bahkan Rasul pun terasa tersayat-sayat hatinya jika menyaksikan penderitaan mereka sementara beliau belum mampu berbuat banyak untuk menolong
mereka. Hingga suatu ketika Rasul Saw lewat di depan 'Ammar, lalu 'Ammar berkata: "Ya
Rasulullah, sungguh kami benar-benar mendapatkan siksaan pada puncaknya yang tak
tertahankan lagi". Lalu Rasul Saw memeluk 'Ammar, sambil berkata di di depan ayah dan ibundanya: "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesusungguhnya Allah menjanjikan syurga untuk kalian". Ini merupakan salah satu mu'jizat yang menunjukkan Kemahabenaran Allah lewat Rasul-Nya, karena mungkin saja tiba-tiba keluarga Yasir ini
berbalik menjadi kafir, atau salah seorang tiba-tiba berbalik menjadi kufur karena tidak tahan dengan siksaan, maka semua orang tidak akan percaya lagi kepada Rasul, padahal Rasul telah menyatakan bahwa keluarga Yasir semua ahli syurga.Hal ini perlu digarisbawahi bahwa Rasul tidak mungkin menyatakan sesuatu dalam urusan seperti ini
kecuali berdasarkan wahyu Allah SWT, dan ketiga-tiganya Yasir, Sumayyah dan 'Ammar semuanya wafat dalam keimanan dan keislaman. Perihal siksaan yang pernah
mereka rasakan ini dikisahkan oleh beberapa sahabat di antaranya, 'Amar bin Hakam
yang menyatakan: " 'Ammar itu pernah disiksa sampai la tidak menyadari lagi apa yang
diucapkan". Seorang sahabat yang lain, 'Ammar bin Maimun,berkata: "Suatu ketika orang-orang musyrikin sudah kesal,karena berbagai macam siksaan yang mereka lakukan sama sekali tidak mengubah sikap 'Ammar, akhirnya mereka membakar 'Ammar dengan api",
untunglah saat itu Rasulullah lewat, lalu Rasul Saw memegang kepala 'Ammar sambil berkata dan berdoa kepada Allah: "Hai api, jadilah engkau dingin dan
menyelamatkan bagi 'Ammar sebagamana engkau pernah dingin dan menyelamatkan bagi
Nabi Ibrahim". Sesungguhnya berbagai macam siksaan yang luar biasa yang
dirasakan "Ammar sama sekali tidak mengubah sikap beliau dari menyatakan kalimat tauhid, tapi suatu ketika memang siksaan itu sudah sangat luar biasa beratnya, dia disalib di atas padang pasir, ditindih batu, lalu dimasukkan ke dalam air sambil
terus orang-orang musyrikin yang menyiksanya mengajak "Ammar untuk mengucapkan
keyakinannya kembali pada sesembahan mereka. Sebagaimana kondisi yang digambarkan oleh sahabat, karena siksaan tersebut telah menyebabkan 'Ammar kadang-kadang sudah tidak lagi ingat apa yang telah diucapkannya, dia pun mengikuti ucapan kembali
meyakini tuhan-tuhan yang disembah oleh orang-orang musyrikin. Setelah beliau sadar dan disadarkan bahwa dia sempat mengucapkan kalimat tersebut, barulah kali ini 'Ammar menangis,dia merasa telah melakukan satu perbuatan dosa yang sangat
luar biasa. Ketika Rasulullah Saw dilaporkan oleh para sahabat bahwa 'Ammar terus-menerus menangis meratapi dirinya karena merasa berdosa di hadapan Allah karena lidahnya tanpa sadar menyatakan kembali ke ajaran nenek moyangnya. Rasul pun datang, dengan penuh kasih sayang Rasulullah mengusap air mata dari wajah 'Ammar, beliau mengatakan: Saya dengar orang-orang kafir itu telah menyiksamu sampai kamu tidak sadar lalu mengucapkan ini dan itu". Jawab 'Ammar: "Benar", ya Rasulullah. Rasul pun bersabda sambil tersenyum: "Jika mereka suatu saat datang lagi menyiksamu seperti ini,ucapkanlah dengan sadar sekali pun apa yang tadi kamu ucapkan wahai 'Ammar", lalu
Rasul membacakan firman-Nya:"Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman
(dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa)" (QS. An Nahl, 16:106). Mendengar
pernyataan Rasul tersebut,'Ammar yang sekian lama menangis karena meratapi lidahnya yang sempat menyatakan kalimat kekufuran tersebut langsung tersungkur dan sujud syukur di hadapan Allah, karena ternyata keimanannya masih selamat di hadapan Allah SWT. Ketika ummat Islam sudah mulai sedikit menemukan ketentraman dan ketenangan di Madinah,maka 'Ammar termasuk juga yang ikut berhijrah. Rasul Saw tetap sangat luar biasa mencintai tokoh yang satu ini, dan selalu mengingatkan para sahabat yang lain tentang kekuatan iman 'Ammar dan agar menjadikan 'Ammar menjadi teladan. Dalam sabdanya Rasul menyatakan: "Sesungguhnya diri'Ammar itu dipenuhi dengan
keimanan sampai ke belakang tulang-tulangnya". Dan ketika terjadi kesalahpahaman antara Khalid bin Walid dengan 'Ammar, Rasul Saw bersabda:"Barangsiapa yang memusuhi
'Ammar maka dia pasti akan dimusuhi Allah, barangsiapa yang membenci 'Ammar pasti dia a/can dibenci Allah". Mendengar sabda Rasul tersebut, Khalid bin Walid,
pahlawan Islam itu pun lari menuju rumah 'Ammar dan langsung beliau meminta maaf.
'Ammar tidak pernah absen dalam berjuang bersama Rasulullah dalam setiap peperangan, dan ketika Rasul Saw telah tiada pun beliau pun selalu menjadi orang terdepan
dalam memerangi orang-orang musyrikin yang memerangi ummat islam baik di kalangan
Persia maupun Romawi. Dan ketika Umar bin Khathab Ra. menjadi khalifah, maka Umar pun
mengangkat 'Ammar sebagai walikota di Kuffah, dan Ibnu Mas'ud sebagai bendaharawannya. Kedudukan yang tinggi sebagai walikota membuat 'Ammar semakin rendah
diri di hadapan Allah, tawadu, shaleh dan semakin zuhud hidupnya. Ibnu Abil Hudzail,
seorang tokoh di Kuffah yang menyaksikan ini pernah meriwayatkan: "Saya pernah
melihat 'Ammar bin Yasir ketika dia menjadi walikota di Kuffah, pergi ke pasar membeli sayur- mayur untuk keluarganya yang dia ikat di belakang punggungnya dan dibawa sampai ke rumahnya". Suatu ketika ada seorang awam di Kuffah, tiba-tiba tanpa alasan yang jelas mencaci maki 'Ammar, dengan ucapan: "Wahai yang putus telinganya! Menerima cacian tersebut "Ammar yang saat itu sebagai Walikota tidaklah marah, malah beliau sambil tersenyum berkata kepada orang yang menghinanya:
Engkau telah mencaci maki daun telingaku padahal daun telinga itulah yang telah berjuang di jalan Allah, kalau kamu akan mencaci maki, maki-makilah telinga yang satu ini karena dia belum menjadi korban di jalan Allah". Memang daun telinga
'Ammar hanya tinggal sebelah, yang sebelahnya telah hancur ketika dalam perang Yamamah, perang melawan pasukan Musailamah al Khazab, yang mengaku nabi. Saat perang
Yamamah waktu itu ummat Islam sempat terdesak dan mengendor semangat juangnya, sementara "Ammar bin Yasir sebagaimana diriwiyatkan Abdullah bin Umar: "Saya melihat 'Ammar bin Yasir pada perang Yamamah berada di atas batu karang sambil dengan
suara lantang berteriak, wahai kaum muslimin adakah kalian akan lari meninggalkan syurga? Saya, 'Ammar bin Yasir, mari bergabung bersama saya untuk terus memerangi Musailamah sang pendusta ini". Kalimat inilah menurut Abdullah bin Umar yang
kembali membangkitkan semangat umat Islam, di mana Saya saksikan ketika dia
berpidato itu, salah satu daun telinganya sudah hancur beruntai-untai yang menyebakan
dia bangga dengan daun telinga itu". Salah satu kisah lain ketika di Madinah, Rasul mengajak para sahabat membangun masjid di mana Rasul pun terlibat di dalamnya, para sahabat menyaksikan 'Ammar mengangkat batu yang sangat besar, Rasul lalu mengusap kepala 'Ammar dengan tangannya yang mulia sambil berkata: "Aduhai, putra Sumayah, ia kelak akan mati dalam memerangi kelompok pembangkang". Dan ketika salah satu dinding masjid yang sedang dibangun itu , rubuh, para sahabat sudah mengira menimpa tubuh 'Ammar dan mereka pun sudah saling bersama-sama mengkhawatirkan, namun untuk
kedua kalinya Rasul mengatakan: " 'Ammar tidak akan mungkin mati karena tertimpa itu karena dia baru akan mati ketika nanti menghadapi kelompok pembangkang". Singkat kisah, Rasul kembali kehadirat ilahi, diganti Abu Bakar, Umar bin Khathab, Utsman, lalu muncullah penggantinya Ali bin Abi thalib Ra. Pada masa kekhalifan Ali inilah terjadi fitnah besar ketika Muawiyyah menentang kekhalifahan Ali. Pada
saat itu telah terjadi ketegangan, sehingga ummat Islam terbagi dalam tiga
kelompok. Pertama, mereka yang tidak mau ikut campur dalam menyikapi kondisi yang terjadi. Kedua yang berpihak kepada Muawiyyah, dan yang ketiga berpihak kepada Ali. 'Ammar bersikap untuk bersama Ali karena Alilah yang secara resmi dibaiat ummat Islam untuk menjadi khalifah. Meletuslah perang Shiffin antara Ali dengan
Muawiyyah. Dan 'Ammar dibarisan terdepan dalam menghadapi pasukan Muawiyyah.
Kisah "Ammar memberikan pelajaran berharga kepada kita, pada usia 93 tahun tidak
menghalangi 'Ammar mengangkat pedang menghadapi perang. Sebelum perang beliau berkata: "Mari kita menghadapi kaum yang mengatakan mereka membela darah Utsman, demi
Allah bahwa mereka sama sekali tidak punya niat seperti itu, tapi mereka telah merasakan nikmatnya dunia, lalu merasa ketagihan dan kini mereka ingin mengambilnya dengan cara yang bathil. Kebenaran sudah mereka bolak-balikkan, orang-orang seperti ini tidak punya hak untuk ditaati oleh ummat Islam dan tidak berhak untuk memperoleh kekuasaan, mereka telah berusaha menipu ummat Islam dengan mengatakan mereka membela darah Utsman, padahal tidak ada yang mereka inginkan kecuali kekuasaan dengan membawa nama Islam. Akhir kisah, suatu ketika sampailah berita kepada ummat
Islam bahwa 'Ammar dalam perang tersebut gugur, maka teringatlah para sahabat dengan
ucapan Rasul: "Aduhai, putra Sumayah, ia kelak akan mati dalam memerangi kelompok
pembangkang". Dengan wafatnya 'Ammar, maka tahulah siapa pembangkang yang dimaksud.
Read More...
Doa adalah senjata
ad-du’a-u silahul mukminiin Artinya :do’a adalah senjata orang beriman. Sahabat...
Ungkapan ini, bukan hanya merupakan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Namun, banyak ayat Al Qur ’an dan juga sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih menjelaskan bahwa ungkapan itu secara makna adalah ungkapan yang shahih. Oleh karena itu, Sahabat, jangan sampai kita melalaikan senjata yang satu ini. Karena tidak semua orang mampu menggunakannya kecuali orang-orang
beriman.
DOA dalam Al Qur’an dan As Sunnah
1. Do’a merupakan perintah dari Allah “Dan Rabb kalian telah berfirman:
“Berdo’alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian. ” (Ghafir:
60) “Dan berdo’alah kepada Allah dengan mengikhlashkan ibadah (do ’a) kepadaNya.” (Al A’raf: 29) “Berdo’alah kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut. ” (Al Jin: 18)
2. Do’a adalah ibadah Bukankah kita semua telah mengetahui bahwa tujuan Allah
menciptakan manusia dan jin ini hanyalah untuk beribadah kepada-Nya? Sehingga
barangsiapa yang memperbanyak do ’a berarti ia telah memperbanyak ibadah
kepada-Nya , dan inilah yang sebenarnya dikehendaki oleh Allah .
Sebagaimana firmanNya: “Tidaklah Kami menciptakan jin dan manusia melainkan
hanya untuk beribadah kepadaKu. ” (Adz Dzariat: 56)
Rasulullah Shallallahu‘ alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di hadapan Allah subhanahu daripada do ’a.” (At Tirmidzi)
3. Do’a merupakanpembuka pintu-pintu rahmat dari Allah Rasulullah Shallallahu
‘ alaihi wa sallam bersabda :“Barangsiapa diantara kalian yang dibukakan
baginya pintu do ’a, niscaya ia akan dibukakan baginya pintu-pintu rahmat.
Dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih Allah cintai dari meminta keselamatan
(di dunia dan akhirat). Sesungguhnya do ’a itu bermanfaat pada hal- hal yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi, maka hendaklah berdo ’a wahai hamba-hamba
Allah. ” (At-Tirmidzi)
4. Do’a merupakan akhlaq orang-orang yang bertaqwa. Allah Berfirman : “Sesungguhnya
mereka (para nabi) selalu segera melakukan kebaikan dan selalu berdo ’a kepada Kami dalam keadaan penuh harap dan rasa takut, dan mereka adalah orang- orang yang
khusyu ’ (di dalam beribadah/berdo’a kepada Kami).” (Al Anbiya’: 90)
5. Do’a menunjukkan kemurnian tawakkal kepada Allah . Allah Berfirman : “Maka beribadahlah kalian kepada Allah dan bertawakkallah kepada-Nya. ” (Hud: 123)
Di dalam ayat yang mulia ini Allah memerintahkan untuk bertawakkal setelah
beribadah kepada- Nya . Padahal kita telah tahu bahwa do’a itu adalah ibadah,
sebagaimana penjelasan di atas. Sehingga ayat tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu
berdo’alah kepada Allah terlebih dahulu, baru kemudian bertawakkallah kepada-Nya.
6. Setiap do’a mendapat jaminan dari Allah selama tidak tergesa-gesa.
Rasulullah Shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang
muslim berdo’a dengan sesuatu yang bukan untuk suatu dosa atau memutuskan
silaturrahmi melainkan pasti Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal;
disegerakan baginya pengabulannya, disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan darinya keburukan yang semisal dengannya. ” (Shahih Al Adabul Mufrad no. 547, dari sahabat Abu Sa ’id Al Khudri ) hadits di atas menunjukkan bahwa do ’a seorang muslim
tidaklah sia-sia. Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “ Setiap orang yang
berdo’a akan dikabulkan, hanya saja pengabulan itu berbeda-beda. Terkadang dikabulkan
sesuai dengan permintaan, terkadang pula diganti dengan sesuatu yang lain.
(Fathul Bari 10/95) Sehingga do ’a itu bisa jadi dikabulkan sesuai dengan
permohonannya, bisa jadi pula disimpan atau diganti yang lainnya sebagai bentuk kemurahan dari Allah , selama ia tidak tergesa-gesa. Karena sifat tergesa Allah memiliki sifat Yang Maha Hikmah. Dia mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya, berbeda dengan manusia yang tidak mengetahui akibat urusannya. Terkadang manusia
mencintai dan menginginkan sesuatu, padahal hal itu bisa menambah keburukan
baginya, atau sebaliknya. Sebagaimana yang telah diterangkan di dalam firman Allah
(artinya): “Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal itu adalah amat baik bagi kalian, bisa jadi pula kalian menyukai sesuatu padahal itu adalah amat buruk bagi
kalian. Allah yang mengatahui, sedangkan kalian tidak mengetahuinya. ” (Al
Baqarah: 216) Bukan berarti tidak dikabulkannya do ’a menunjukkan jeleknya
orang yang berdo ’a secara mutlak. Dan dikabulkannya do ’a juga tidak menunjukkan baiknya orang yang berdo ’a secara mutlak. Bukankah Allah mengabulkan permintaan iblis dengan memberi tangguh sampai hari kiamat? Tetapi itu tidak menunjukan
pemulian kepada iblis, justru itu sebagai penghinaan kepadanya agar dosanya bertambah, sehingga semakin eras siksaan dan semakin berlipat ganda kesengsaraan
di akhirat nanti. . Jangan sampai kita lalai berdoa kepada Allah Sahabat begitu
tingginya kedudukan dan keutamaan do ’a di sisi Allah , Tapi adalah suatu kerugian besar yang akan dialami oleh orang-orang yang cenderung mengabaikan dan
melalaikan dari berdo ’a kepada Allah, yaitu
1. Enggan dan lalai dari do’a tanda kesombongan pada dirinya Simak dan perhatikanlah firman Allah (artinya): “Dan Rabb kalian telah berfirman: “Berdo’alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian,sesungguhnya orang- orang yang menyombongkan dirinya dari beribadah (berdo ’a) kepada-Ku akan masuk jahannam
dalam keadaan hina. ” (Ghafir: 60) Di dalam ayat yang mulia ini Allah juga menjelaskan bahwa do ’a itu pada hakekatnya adalah ibadah, sehingga mengabaikan dan
malalaikan dari berdo ’a kepada-Nya merupakan tanda kesombongan pada dirinya karena ia tidak mau berdo ’a kepada penciptanya dan pencipta seluruh alam semesta, pemberi
rezki seluruh makhluk, yang menghidupkan dan yang mematikan, Dia-lah Allah Yang
Maha Kaya dan Maha Kuasa atas segala sesuatu
2. Enggan dan lalai dari berdo’a kepada Allah tanda kelemahan pada dirinya.
Rasulullah Shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda: “Manusia yang paling
lemah adalah orang yang paling lemah dalam berdo ’a dan manusia yang paling
kikir adalah orang yang kikir dalam mengucapkan salam. ” (Ibnu Hibban,
lihat Ash Shahihah no. 154)
3. Enggan dan lalai dari do’a akan mendapatkan murka dari Allah . Rasulullah Shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak mau berdo’a
(dalam riwayat lain: tidak mau meminta) kepada Allah subahanahu, niscaya
Allah memurkainya. ” (At Tirmidzi no. 3372, Ibnu Majah no. 3827 dari sahabat Abu Hurairah , lihat Ash Shahihah no. 3654) Kedua hadits di atas juga menguatkan bahwa orang yang enggan dan lalai dari berdo ’a merupakan tanda kesombongan pada dirinya, karena tidak menyadari dirinya adalah makhluk yang lemah. Sehingga sangat
pantas Allah murka kepada orang-orang yang enggan dan lalai dari berdo ’a kepada-
Nya . Waallhu a’lam bish- showwab. Sahabat... Rahasia dan hakekat tawakkal kepada Allah adalah menyandarkan hati sepenuhnya kepada Allah . Manakala ia berdo ’a
dengan penuh harap dan rasa takut hanya kepada Allah menunjukkan
kemurnian tawakkalnya kepada- Nya. Dan sekaligus do ’a itu sendiri merupakan salah satu sebab terbesar tercapainya apa yang ia inginkan Do’a juga merupakan pembuka pintu-pintu ahmat Allah yang angat didambakan oleh setiap hamba.
Karena dengan rahmat-Nyalah kita mendapat hidayah Islam dan Iman, serta mendapat pula
maghfirah (ampunan) dari dosa-dosa yang telah kita lakukan. Sahabat.. Berdo’a kepada Allah merupakan perkara yang amat dicintai- Nya . Bahkan bila semakin kita sering
berdo ’a kepada-Nya untuk meminta segala sesuatu yang kita inginkan, semakin
menambah kecintaan Allah kepada kita. Insya Allah... Semoga bermanfaat....
(Dari berbagai sumber) Jakarta, 10 Juli 2010 Love you All Cause of Allah
Read More...
Friday, July 9, 2010
motor
Friends kayak gini kok bisa ya.....>>>>>>
Apakah anda mau mencoba.....
Read More...
Thursday, July 8, 2010
foto 25 an
Berikut adalah foto saat usia 25 tahun, dimana kita masih ingusan. langsung gan..>>
Read More...
DAHSYATNYA SANG JAHANNAM
“Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi Neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah SWT). Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah SWT). Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah SWT). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”(QS. Al-A’raaf: 179)
Neraka Jahannam adalah tempat paling dahsyat dan mengerikan yang diciptakan secara khusus oleh Allah SWT. Neraka Jahannam laksana penjara super raksasa bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat. Di alam akhirat, tempat itu kelak disediakan bagi manusia yang durhaka kepada syariat Allah SWT, mengingkari Rasulullah SAW, senang bermaksiat, gemar melakukan dosa, dan orang yang bersikap sombong. Mereka mengakui bahwa ketika di dunia tidak mau mendengar dan tidak berpikir. Padahal, pendengaran dan berpikir ialah landasan ilmu, dan dengan keduanya ilmu bisa didapatkan.
Para ulama terkemuka mensinyalir, letak tempat yang menjadi lambang kehinaan dan kerugianterbesar
tiada taranya itu berada di dasar bumi yang ketujuh. Untuk mengetahui luas dan
besarnya, berikut ini keterangan dari sebuah hadis Qudsi. Hadis Qudsi ialah hadis yang disampaikan Rasulullah SAW, namun materi atau isinya berasal langsung dari Allah SWT. Neraka Jahannam mempunyai 7 tingkat. Setiap tingkat memiliki 70.000 daerah. Setiap daerah meliputi 70.000 kampung. Setiap kampung mencakup 70.000 rumah.
Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik memiliki 70.000 kotak. Setiap kotak meliputi 70.000 batang pokok zarqum. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Di bawah setiap pokok zarqum juga mempunyai 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat.
Luas dan besar Neraka Jahannam juga bisa diukur dari besarnya tubuh para penghuninya yang seketika berubah drastis. Gigi geraham penghuninya sebesar Gunung Uhud. Jarak antara kedua pundaknya sama dengan perjalanan 3 hari. Tempat duduknya sejauh Kota Mekkah dan Madinah. Bahkan, seandainya seorang penduduk neraka menangis, maka air matanya yang menetes dapat menjadikan sebuah perahu berlayar di atasnya. Allah SWT pun sudah menggambarkan keadaannya, sebagaimana tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran.
Tujuh Pintu yang Berbeda
Neraka Jahannam memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan bagi golongan yang akan memasuki dan menghuninya. Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya Neraka Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr: 43-44)
Ketika Malaikat Jibril turun membawa ayat tersebut, Rasulullah SAW memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Malaikat Jibril menjawab, wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka ada tujuh pintu. Jarak antara masing-masing pintu sejauh tujuh puluh tahun. Setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain. Semua pintunya berdiri kokoh dan akan selalu tertutup rapat, sebelum dimasuki oleh para penghuninya. Malaikat Jibril menyebut ketujuh pintu yang dimaksud.
Pintu pertama bernama Neraka Hawiyah bagi kaum munafik dan kafir. Pintu kedua dikenal Neraka Jahim bagi kaum musyrik yang menyekutukan Allah SWT. Pintu ketiga disebut Neraka Saqar untuk kaum Sabian (penyembah api). Pintu keempat dinamakan Neraka Ladza bagi setan dan para pengikutnya serta penyembah api. Pintu kelima bernama Neraka Huthamah bagi kaum Yahudi. Pintu keenam disebut Neraka Sa’ir bagi kaum kafir.
Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Malaikat Jibril terdiam. Rasulullah SAW memintanya untuk menjelaskan pintu yang ketujuh. Malaikat Jibril menjawab, pintu ini untuk umatmu yang angkuh, yang mati tanpa menyesali dosa-dosanya dan belum mau bertaubat. Namanya pintu Neraka Jahannam. Rasulullah SAW lalu mengangkat kepalanya. Beliau begitu sedih sampai jatuh pingsan. Ketika siuman, beliau berkata, wahai Jibril, sesungguhnya kedatangan engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali lipat. Akankah umatku masuk neraka? Malaikat Jibril tidak menjawab. Rasulullah SAW kemudian mulai menangis.
Setelah kejadian itu, Rasulullah SAW tidak mau berbicara dengan siapapun selama beberapa hari. Rupanya beliau sangat sedih. Ketika melaksanakan shalat, beliau menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Karena tangisannya ini, semua sahabat mendadak ikut menangis. Mereka memberanikan diri bertanya, mengapa engkau begitu berduka, ya Rasulullah? Namun, Rasulullah SAW tidak menjawabnya, walau sepatah kata pun.
Saat itu, Ali bin Abi Thalib sedang pergi melaksanakan satu misi. Maka, para sahabat ramai-ramai pergi menghadap Fatimah Az-Zahra, putri kesayangan Rasulullah SAW. Mereka mendatangi rumahnya. Ketika itu Fatimah sedang mengasah gerinda sambil membaca ayat “Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la:17). Para sahabat pun menceritakan keadaan ayahnya (Rasulullah SAW). Setelah mendengar semua itu, Fatimah segera bangkit. Ia lalu mengenakan jubahnya yang memiliki dua belas tambalan yang dijahit dengan daun pohon korma.
Seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Salman Al-Farisi yang hadir bersama orang-orang ini terusik hatinya setelah melihat jubah Fatimah. Spontan ia berkata, sungguh kasihan Fatimah. Putri-putri kaisar dan kisra (penguasa Persia kuno) duduk di atas singgasana emas. Sementara putri Rasulullah SAW ini tidak mempunyai pakaian yang layak untuk dipakai. Fatimah mendengar sendiri ucapan Salman tersebut, namun tidak ditanggapinya dan tidak merasa tersinggung. Fatimah terus melangkahkan kakinya.
Ketika sampai di hadapan Sang Ayah, Fatimah melihat keadaannya begitu menyedihkan. Keadaan para sahabatnya juga tidak berbeda. Fatimah berkata, wahai Ayahanda, Salman Al-Farisi terkejut setelah melihat jubahku yang sudah penuh dengan robekan. Aku bersumpah, demi Tuhan yang telah memilihmu menjadi Nabi. Sejak lima tahun lalu, kami hanya memiliki satu helai pakaian di rumah. Pada waktu siang, kami memberi makan unta-unta. Pada waktu malam, kami beristirahat. Anak-anak kami tidur beralaskan kulit dengan daun-daun kering pohon kurma. Rasulullah SAW kemudian berpaling ke arah Salman dan bertanya, apakah engkau memperhatikan dan mengambil pelajaran?
Fatimah melihat wajah Sang Ayah menjadi pucat. Pipinya terlihat cekung. Kedua matanya sembab, akibat tangisan yang tidak terhenti. Sampai-sampai diketahui, tempat Rasulullah SAW duduk telah menjadi basah dengan banyaknya air mata yang mengalir. Fatimah berkata kepada Ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, mengapa Ayahanda menangis?
Rasulullah SAW menjawab, ya Fatimah, mengapa aku tidak boleh menangis? Sesungguhnya Malaikat Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka. Neraka mempunyai tujuh pintu. Pintu-pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu celah api. Pada setiap celah, ada tujuh puluh ribu peti mati dari api. Setiap peti berisi tujuh puluh ribu jenis azab.
Setelah mendengar semua ini, Fatimah berseru, sesungguhnya orang yang dimasukkan ke dalam api ini pasti menemui ajal!. Setelah mengatakan ini, Fatimah pingsan. Ketika sadar, Fatimah berkata, wahai yang terbaik dari segala makhluk, siapakah yang patut mendapat azab yang seperti itu? Rasulullah SAW menjawab, umatku yang mengikuti hawa nafsunya dan tidak memelihara shalat. Azab ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan azab-azab yang lainnya.
Begitu mengetahui hal tersebut, setiap sahabat Rasulullah SAW selalu menangis. Mereka meratap, derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit. Sementara sebagian sahabat lagi menangis seraya berkata lirih, seandainya ibu kami tidak melahirkan kami, maka kami tidak akan mendengar tentang azab ini. Sahabat bernama Ammar bin Yasir berkata, andaikan aku seekor burung, tentu aku tidak akan ditahan (pada hari kiamat) untuk dihisab.
Sahabat bernama Bilal bin Rabah yang tidak hadir pada kesempatan itu, hari berikutnya datang kepada Salman Al-Farisi. Ia bertanya sebab-sebab duka cita itu. Salman menjawab, celakalah engkau dan aku. Sesungguhnya kita akan mendapat pakaian dari api, sebagai pengganti dari pakaian katun ini. Kita akan diberi makanan dengan pohon zaqqum (pohon beracun di neraka). Saat itu, Bilal tak mampu lagi berkata apapun. Ia benar-benar terdiam. Hanya air matanya yang mengalir di kedua pipinya. Seakan-akan lidahnya kelu.
Pemandangan Neraka Jahannam
Di dalam Neraka Jahannam terdapat pemandangan-pemandangan aneh, yang belum pernah terjadi ditempat manapun. Pertama, sebuah gunung api bernama Shu’uda. Allah SWT memerintahkan orang-orang kafir untuk mendakinya. Mereka menuruti perintah Allah SWT, tanpa berani membantah-Nya. Tetapi, setiap kali mereka meletakkan tangannya di atas gunung itu, maka tangannya langsung meleleh. Ketika diangkat, tangannya kembali utuh seperti semula. Mereka akan menghabiskan waktu selama 70 tahun untuk mendakinya. Untuk menuruninya, mereka juga butuh waktu selama 70 tahun.
Kedua, lembah Al-Ghayy di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan bagi orang-orang yang meremehkan shalat lima waktu dan mengikuti nafsu syahwatnya. Ketiga, lembah Atsam yang berisi ular dan kalajengking. Lembah ini diperuntukkan bagi orang-orang yang berbuat syirik, berzina dan membunuh jiwa lain tanpa hak. Keempat, lembah Maubiqa yang sepenuhnya berisi nanah. Allah SWT menyiapkannya untuk orang-orang yang menyembah berhala.
Kelima, sebuah rumah bernama Al-Falaq. Jika pintunya dibuka, maka seluruh penduduk neraka akan menjerit karena tidak mampu menahan panasnya. Keenam, penjara Bulas, dimana orang-orang yang menyombongkan diri akan digiring seperti semut-semut kecil berbentuk manusia. Mereka diselimuti kobaran api dan terbenam dalam keringat dan nanah yang bercampur darah penduduk neraka.
Selain pemandangan menjijikan di atas, Neraka Jahannam memiliki belenggu. Pertama, Al-Aghlal, yaitu belenggu dari besi membara yang dipasang di leher penduduk neraka. Kedua, Al-Ashfad, yaitu tali api yang sangat kuat, sehingga membuat seseorang tak berdaya sama sekali. Ketiga, As-Salasil, yaitu rantai besi yang panjangnya 70 hasta. Sementara cambuk Neraka Jahannam terbuat dari besi-besi panas.
Seluruh tempat tersebut dijaga oleh para malaikat yang memiliki karakter keras dan kasar. Mereka tidak bisa diajak kompromi, apalagi disuap atau diberi uang. Sosok mereka tegak berdiri menjaga api yang terus menyala-nyala. Perawakannya besar. Ekspresi wajah dan suaranya amat garang. Mereka sangat patuh kepada Allah SWT, dan tidak mungkin membangkang-Nya.
Surat At-Tahrim ayat 6 sudah mengingatkan: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Jumlah malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk menjaga setiap neraka kurang lebih sebanyak sembilan belas. Surat Al-Muddatstsir ayat 26 sampai 30 menggambarkannya demikian: “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).”
Apakah penduduk Neraka Jahannam tidak makan dan minum? Ternyata mereka tetap membutuhkan makan dan minum. Hanya saja, Allah SWT menyediakannya dalam rupa-rupa yang menyeramkan. Pertama, pohon Zaqqum. Mayangnya seperti kepala setan. Tumbuh di bawah dasar neraka. Setiap orang yang memakannya, maka ususnya akan terburai. Kedua, pohon Dhari, yaitu pohon duri yang sangat keras. Ia tidak dapat menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Ia justru menyumbat tenggorokan. Dengan kata lain, ia tidak keluar dan tidak juga masuk ke dalam perut.
Ketiga, Ghislin, yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. Keempat, Al-Hamim, yaitu air sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan. Kelima, Al-Ghassaq, yakni air sangat dingin yang berupa nanah kental. Jika setetesnya ditumpahkan di Barat bumi, niscaya penduduk sebelah Timur akan mencium baunya yang sangat busuk.
Keenam, Ash-Shadid, yaitu air nanah bercampur darah. Ini akan membuat wajah peminumnya hangus. Sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan rambut mereka mengelupas. Meski begitu, para penduduk neraka tetap memakan dan meminumnya. Sebab, tidak ada pilihan makanan dan minuman lainnya. Sedang pakaian mereka berupa Qathiran atau tembaga yang dilebur api. Perhiasannya besi panas yang melengkung. Adapun tikar dan selimutnya berbentuk potongan-potongan api (Mihad dan Ghawasy). Masing-masing bentuk maupun ukurannya hanya Allah SWT yang tahu.
Manusia dan batu berhala yang dahulu disembah orang-orang musyrik menjadi bahan bakar Neraka Jahannam. Satu waktu Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang mengenai kadar hawa dan suhu panasnya. Rasulullah SAW menjawab, “Api kalian yang ada sekarang ini yang digunakan Bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api Neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Api Neraka Jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi ) Sahabat Umar bin Khaththab mengatakan, seandainya Neraka Jahannam dibuka seukuran hidung lembu di bumi sebelah Timur, dan ada seseorang di belahan bumi bagian Barat, pasti otaknya akan meleleh karena tidak mampu menahan panasnya.
Di antara penyebab hawa dan panas Neraka Jahannam sedemikian memuncak karena tidak berfungsinya 3 unsur pendingin dari panas bagi manusia; air, angin dan naungan untuk berteduh. Air di Neraka Jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak). Anginnya berupa samum (angin yang rasanya amat panas). Sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang juga membawa panas).
Di Neraka Jahannam terdapat pula sumur dan jurang. Kedalamannya sebagaimana digambarkan Rasulullah SAW. Seorang sahabat bernama Abu Hurairah bercerita, pada suatu hari kami bersama Rasulullah SAW. Lantas kami mendengar suara benda jatuh. Rasulullah SAW bertanya, tahukah kalian, suara apakah itu? Kami menjawab, Allah SWT dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah SAW bersabda, itu adalah suara batu yang dikirim dari Neraka Jahannam sejak 70 tahun yang lalu. Sekarang baru sampai ke dasar neraka.
Beraneka Siksa
Untuk siapakah semua itu diciptakan? Ayat Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW sudah menegaskan, para penduduk neraka kelak terdiri dari berbagai golongan. Berikut ini di antara daftar calon penghuninya; orang yang musyrik, kafir, munafik, sombong, pemimpin zalim, koruptor, pezina, homoseks, peminum khamer (minuman keras), pemakai ganja dan narkotika, pemakan riba, pemain judi dan pemakan uangnya, serta pemakan harta anak yatim, tanpa alasan yang benar.
Selain itu, pembunuh orang mukmin tanpa hak, pelaku bunuh diri, orang yang tidak mau berjihad dan tidak mau membantu kaum muslimin yang tertindas maupun diperangi. Orang yang meninggalkan shalat wajib, tidak mau membayar zakat, tidak mau berpuasa wajib, para dayyuts (orang yang membiarkan perbuatan maksiat terjadi di hadapannya), dan anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, termasuk penghuni Neraka Jahannam.
Hukuman atau siksaan yang ditimpakan kepada mereka, tentu masing-masing kadarnya tidaklah sama. Semuanya tergantung dari kesalahan dan besarnya dosa ketika diperbuat selama hidup, setelah terlebih dahulu ditimbang pada hari penghitungan (hisab). Namun, menurut Rasulullah SAW, seringan-ringan siksa adalah seseorang yang memakai terompah (sepasang sandal) yang talinya terbuat dari bara api neraka, sehingga menyebabkan otaknya mendidih. Dia mengira tiada seorang pun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu. Padahal, dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan. (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Quran mengurai berbagai siksaan berat yang terjadi di Neraka Jahannam. Beraneka siksaan ini tentu menunjukkan tingkat kesalahan yang berbeda-beda di antara para penduduk neraka, selain memperlihatkan kekuasaan Allah SWT. Pertama, kepala mereka akan disiram air panas, sehingga melelehkan otak mereka. Begitu pula isi perut dan kulit mereka, sebagaimana disinggung Surat Al-Hajj ayat 19-21:
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar. Mereka saling bertengkar mengenai Rabb (Tuhan) mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”
Kedua, wajah mereka akan diseret di atas bara api, juga dibolak-balik seperti daging bakar. Keterangan ini disebutkan jelas oleh Surat Al-Ahzab ayat 66: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan ke dalam neraka. Mereka berkata, alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah SWT dan taat [pula] pada rasul.”
Ketiga, wajah mereka akan dihitamkan seperti tertutup kepingan malam yang gelap gulita. Surat Yunus ayat 27 menuturkan: “Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan, (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang perlindungan pun dari (azab) Allah SWT. Seakan-akan muka mereka ditutup dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”
Keempat, mereka dikepung api dari segala penjuru, sebagaimana dikemukakan Surat Al-Kahfi ayat 29: “Sesungguhnya telah Kami sediakan bagi orang-orang yang zalim itu neraka yang gejolak apinya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk, dan tempat istirahat yang paling jelek.” Surat Al-Ankabut ayat 55 dan Surat Az-Zumar ayat 16 juga menyinggung hal yang tidak berbeda.
Kelima, api membakar hati, sehingga dari hati mereka keluar api. Isi perutnya akan terburai dan terpencar. Siksaan ini bagi penyembah berhala. Bagi orang yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari tempat yang tinggi, ia akan mendapat siksa terjun dari atas neraka. Surat Ali Imran ayat 193 menegaskan: “Ya Tuhanku, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sesungguhnya telah Engkau hinakan ia. Dan tidak ada bagi orang-orang zalim seorang penolong pun.”
Perlu diketahui, penduduk neraka selamanya tidak pernah mati. Siksaan pedihnya pun tidak pernah berhenti walau sedetik, kecuali ada kebijakan khusus dari Allah SWT. Akibat hukuman yang terus-menerus, wajah mereka cacat dan terbakar. Setiap kulit mereka matang karena terbakar, maka Allah SWT akan mengganti kulit yang baru. Begitulah seterusnya. Penduduk neraka juga akan mengeluarkan bau yang sangat busuk dari sekujur tubuhnya.
Gema Neraka Jahannam
Suara Neraka Jahannam sangat mengerikan dan menggelegak. Kitab Bidayatul Hidayah menulis, gema nyala apinya dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan.Siapapun yang mendengarnya akan dibuat
merinding, termasuk para malaikat yang bertugas di dalamnya, meski mereka telah mendapat perlindungan dari Allah SWT. Tak pelak para penghuninya merintih, menjerit serta melolong seperti keledai yang meringkik keras.
Para penghuni neraka akan menangis sampai air matanya habis. Sehingga, yang keluar dari matanya berupa darah, bukan air mata lagi. Rasulullah SAW bersabda: “Wahai manusia sekalian, menangislah! Jika tidak dapat menangis, maka paksakan dirimu untuk menangis! Karena sesungguhnya ahli neraka itu akan terus menangis hingga air matanya mengalir di pipi masing-masing, seperti air yang mengalir di sungai. Sampai air mata itu habis dan matanya pun pecah-pecah. Seandainya ada perahu yang diletakkan di situ, niscaya berlayarlah ia.” (HR Ibnu Majah)
Mereka sangat memohon agar dapat dikeluarkan dari siksa neraka. Mereka benar-benar sudah tidak tahan. Rasa putus asa, bahkan frustasi sudah mencapai puncaknya. Mereka berjanji akan beramal shalih, jika dikembalikan ke alam dunia. Namun, harapan mereka kosong, jelas tak berarti. Doanya pun sia-sia. Keinginannya sebatas di lidah. Para malaikat penjaga berkata, sesungguhnya kalian akan tetap berada di neraka ini.
Para penduduk neraka merasa iri dengan apa yang Allah SWT telah berikan kepada penduduk surga. Penghuni surga mendapatkan bonus besar berupa makanan, minuman dan fasilitias lainnya yang sangat mewah, nikmat dan lezat. Semuanya gratis, tidak perlu beli. Para penghuni neraka merengek-rengek. Mereka berkhayal, sekiranya di antara penduduk surga ada yang mau memberikan sedikit saja makanan dan minumannya kepada mereka, alangkah senangnya mereka.
Sebetulnya di antara penduduk surga ada yang melihatnya dan merasa iba, hingga hampir-hampir memberikan barang-barang miliknya. Namun, Allah SWT segera mengharamkan makanan dan minuman itu bagi penduduk neraka. Surat Al-A’raf ayat 44 mengabadikan suasana tersebut:
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb janjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Rabb kamu menjanjikannya (kepadamu)”. Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah SWT ditimpakan kepada orang-orang yang zalim”.
Penjelasan tersebut disambung dengan makna Surat Al-A’raf ayat 50: “Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah SWT kepadamu”. Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah SWT telah mengharamkan keduanya di atas orang-orang kafir.” Demikianlah keadaan proses penyiksaan manusia di Neraka Jahannam yang luar biasa mengerikan. Tidak ada seorang pun yang bisa membantu maupun menolongnya, kecuali atas izin-Nya.
Air Mata Pemadam Api Neraka
Pada waktunya Allah SWT akan memberikan perintah kepada para malaikat untuk mengeluarkan para penghuni neraka yang patut mendapat rahmat-Nya. Mereka adalah orang yang tidak pernah menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun selama hidup di dunia. Mereka mengatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah SWT.
Para malaikat segera mengenali mereka melalui tanda bekas sujud yang ada pada keningnya. Hanya bekas sujudlah bagian tubuh manusia yang tidak akan hangus dibakar api neraka. Sebab, Allah SWT telah berjanji mengharamkan api neraka untuk tidak membakar dan menghanguskannya.
Para malaikat segera mengeluarkan mereka dalam keadaan yang sudah hangus. Tubuh mereka lalu disiram air kehidupan atau air pemulihan. Akhirnya mereka tumbuh dan pulih kembali seperti sediakala, laksana tumbuhnya biji-bijian setelah terjadi banjir besar, dimana mereka tumbuh dalam keadaan masih muda dan besar. Allah SWT selanjutnya memasukan mereka ke surga, setelah melewati proses pengadilan yang sangat ketat dan menegangkan.
Para nabi dan rasul memang sudah dijamin oleh Allah SWT langsung masuk surga, tanpa mampir dulu di neraka. Para sahabat nabi, tabi’in, tabi’it tabi’in, ulama, dan orang shalih, sayangnya belum tentu nasib mereka sama seperti nabi dan rasul. Apalagi umat Islam secara keseluruhan. Sebab, semua itu rahasia dan hak mutlak Allah SWT. Tetapi, setiap umat Islam sebetulnya bisa seperti para nabi dan rasul. Syaratnya cuma satu, yakni meninggal dunia dalam keadaan tidak punya dosa apapun. Kalau pun hanya membawa dosa sedikit, maka harus bisa ditutupi dengan amalan pahala yang sangat banyak.
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda, tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT, sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya. Dalam kitab Daqa’iqul Akhbar diceritakan, kelak akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat. Timbangan kejahatannya sangatlah berat. Ia telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka. Tiba-tiba salah satu rambut matanya berkata, “Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad SAW telah bersabda, siapa yang menangis lantaran takut kepada Allah SWT, maka Allah SWT mengharamkan matanya itu ke neraka. Sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu.”
Allah SWT lantas memutar kembali jejak rekam kehidupan orang itu. Singkat cerita, akhirnya Allah SWT bersedia mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka berkat sehelai rambut yang pernah menangis sebab benar-benar takut kepada Allah SWT. Malaikat Jibril kemudian diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengumumkan bahwa telah selamat dari siksa neraka seorang Fulan bin Fulan sebab sehelai rambutnya.
Untuk itu, Rasulullah SAW dan para ulama mengajarkan, sikap atau posisi kita yang terbaik saat ini haruslah berada antara dua perasaan, yaitu khauf (takut) dan raja’ (harapan). Maksudnya, takut atas ancaman masuk neraka karena banyak dosa. Sementara harapan akan mendapatkan ampunan dan kasih sayang Allah SWT. Keseimbangan di antara keduanya akan melahirkan iman yang kuat dan rasa cinta yang mendalam kepada Allah SWT.
Sebaliknya, jika hanya takut saja, nanti akan menjadikan kita selalu berputus asa. Bila hanya harapan saja, bisa-bisa kecewa di akhirat dan di dunia ini tidak pernah takut dosa. Bagaimanapun, geliat kehidupan kita di dunia ini kelak akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT. Mudah-mudahan kisah dan gambaran tersebut membuat kita dan keluarga sadar serta semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kelak kita semua dibebaskan oleh Allah SWT dari azab Neraka Jahannam, amin.
"Ya Alloh Jauhkanlah Azab Jahannam dari kami karena Seseungguhnya Azabnya membuat kebinasaan yang kekal".
Wallahu a’lam bis showab.
Penulis : Lukman Hakim Zuhdi
Read More...
Wednesday, July 7, 2010
Foto Akamigas
Foto diatas diambil semenjak kita di cepu jawa tengah,
Yang ditengah itu adalah ibu guru bahasa inggris,sama dia kita bisa belajar inggris nggak lagi yes and no...
Read More...